SIMALUNGUN - Kalangan.publik menyoroti PT Kawasan Industri Nusantara terkait pihak rekanannya melaksanakan kegiatan penumbangan tanaman kelapa sawit, sekaligus pembersihan lokasi dalam rangka memfasilitasi pihak tenant sebagai investor.
Sementara, publik menyoroti pihak rekanan PT Kinra dan berbagai hal yang tidak sesuai dalam proses pengerjaan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK ; red) Sei Mangkei, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Senin (22/07/2024), sekira pukul 08.30 WIB.
"Lebih dari sebulan kegiatan penumbangan tanaman kelapa sawit itu terlaksana dan pihak rekanan mengakomodir pasokan BBM secara ilegal dari pihak asongan penyuplainya, " sebut K Damanik saat ditemui jurnalis media online indonesiasatu.co.id.
Informasi dihimpun, ada 3 paket kontrak dengan 3 rekanan dalam pelaksanaan kegiatan itu dan sejumlah alat berat jenis excavator serta puluhan dump truck memuat material sampah penumbangan tanaman kelapa sawit disinyalir menyalahi aturan dan ketentuan.
"Oleh sebab itu, kami mendesak pihak penegak hukum segera memeriksa legalitas pasokan BBM untuk operasional alat berat dan dump truck di lokasi, " tegas K Damanik.
Sebelumnya diberitakan, terkait peningkatan tingkat hunian, PT Kawasan Industri Nusantara (PT Kinra ; red) saat ini memberikan pelayanan terbaik kepada para tenant dan terhadap calon investor di salah satu Proyek Strategis Nasional yaitu, KEK Sei Mangkei.
Informasi dihimpun, terkait sejumlah alat berat jenis excavator berikut puluhan armada dump truck beraktivitas di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK ; red) Sei Mangkei, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Jumat (19/07/2024), sekira pukul 13.30 WIB.
Namun, kalangan publik mengungkapkan, minimnya pengawasan terhadap pihak rekaman pelaksana pekerjaan penumbangan lebih dari 100 hektar tanaman kelapa sawit dan hasil chivingnya diangkut dump truck untuk dialihkan ke ssejumlah lokasi lain.
Masih di lokasi KEK Sei Mangkei, Fendi selaku sub kontraktor sebagai penyedia jasa armada dump truck mengaku, tidak mengurusi soal BBM kendaraannya dan menurutnya, pasokan BBM itu merupakan tanggung jawab supirnya, membeli di SPBU terdekat.
"Sudah diserahkan kepada masing-masing supirnya mencari pasokan BBM di SPBU, " ucapnya singkat.
Pantauan awak media ini di lokasi, setiap dump truck bermuatan hasil chiving tanaman kelapa sawit yang sudah ditumbang tersebut tidak menggunakan penutup tenda pengaman dan sejumlah truck beroperasi buatan tahun rendah.
Sementara, Direktur PT Kinra Sei Mangkei VT Moses Situmorang dan Manajer PISMK Sei Mangkei bermarga Tobing belum dapat dikonfirmasi hingga rilis berita ini dilansir ke publik, soal pihak rekanan pelaksana penumbangan dan pengangkutan tersebut disinyalir tidak menggunakan BBM Industri.
Terpisah, Kapolres Simalungun AKBP Choky Sentosa Meliala dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim AKP Ghulam Yanuar Luthfi dalam pesan percakapan selular terkait sorotan publik yang mensinyalir penggunaan BBM Non Industri di lokasi KEK Sei Mangkei hingga berita ini dilansir ke publik, belum menanggapi.